BeritaKarya SeniMata KuliahOpini

“SALING SILANG #2”: MENYATUKAN PERBEDAAN MELALUI MUSIK TRADISI

Oleh: Yosua B. Sihombing dan Randi Catur

Pertunjukan musik etnis bertajuk “Saling-silang #2” telah di gelar di mini concert Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta tanggal 12-13 Desember 2022. Beragam aransmen lagu daerah nusantara didedangkan oleh mahasiswa-mahasiswa Etnomusikologi yang sedang menempuh mata kuliah Studi Instrumen Etnis. Banyak lagu-lagu daerah nusantara yang jarang terdengar dimainkan dalam pertunjukan musik ini. Lagu-lagu tersebut terdengar indah dengan balutan ritem, melodi, serta harmoni khas dari berbagai pelosok nusantara. Permainan lighting yang begitu dinamis menyorot para penyaji di atas panggung, tampak memanjakan mata hingga setiap penonton dapat terhipnotis untuk tetap fokus melihat penampilan.

Penampilan Afil membawakan lagu Ofa Langga NTT yang diaransmen dengan musik Makassar
Penampilan Govind dan Ismail membawakan lagu Anoman Obong (Jawa) dengan nuansa Batak

Kerinduan akan kampung halaman, seakan-akan terobati ketika menonton sajian-sajian lagu yang dibawakan oleh mahasiswa-mahasiswa Etnomusikologi ISI Yogyakarta. Banyak mahasiswa-mahasiwa yang saat ini menempuh pendidikan tinggi di Yogyakarta yang berasal dari berbagai daerah tidak dapat pulang kampung di penghujung tahun ini, ketika menonton pertunjukan ini cukup mengobati kerinduan akan kampung halaman, apalagi saat lagu yang didendangkan berasal dari daerah nya. Penonton yang datang, bukan saja mahasiswa-mahasiswa di lingkup kampus ISI Yogya, namun tampak hadir juga mahasiswa dari berbagai kampus lain di Yogyakarta. Hadirnya mahasiswa-mahasiswa dari luar kampus ISI Yogyakarta, bukan tanpa  alasan. Brilian Tondang, salah satu penonton mengungkapkan kehadirannya, atas undangan dari salah satu pemain yang tampil di tanggal 13 Desember. Saling Silang #2 adalah sebuah pergelaran ujian akhir semester mata kuliah Studi Instrumen Etnis yang di kemas dalam sebuah pertunjukan musik. Sebanyak 35 mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini, diberikan tugas untuk menggubah atau mengaransemen lagu-lagu daerah yang berasal dari luar daerah penyaji/pengkarya. Oleh sebab itu pertunjukan diberi nama Saling Silang, yakni mengaransemen lagu daerah lain dari penyaji dengan menggunakan idiom musik dari daerah penyaji. Sungguh sangat menarik dan sangat mengagumkan. Bagaimana tidak, tidak semua pemain musik dapat menggubah lagu dari luar daerahnya.

Mata Kuliah Studi Instrumen Etnis sendiri menjadi satu-satunya mata kuliah di jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta yang penilaian akhirnya berbentuk pengkaryaan dan pementasan. Mata kuliah ini diampu oleh 3 dosen pengampu, bapak Warsana, M.Sn., M. Yoga Supeno, M.Sn., dan Ribeth Nurvijayanto, M.A.. Pada tahun 2021, acara ini digelar secara online dengan proses tapping video selama 5 hari berturut-turut dengan 46 sajian pengkaryaan. Pada tahun ini, acara Saling Silang #2 dibantu oleh mahasiswa-mahasiswa Etnomusikologi tahun angkatan 2021 dan 2022 sebagai tim produksinya. Pada hari pertama, acara dibuka dengan proses pemotongan tumpeng oleh ketiga dosen penguji, dan di hari terakhir acara ini ditutup dengan proses syukuran makan bubur sumsum bersama oleh ketiga dosen penguji, seluruh pengkarya, serta seluruh tim produksi. Dengan proses yang sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, acara ini berhasil menuai banyak apresiasi dari mahasiswa-mahasiswa jurusan lain. Namun, karena ini merupakan acara pertama yang digelar oleh jurusan Etnomusikologi secara langsung setelah usainya pandemi Covid 19, tentu saja masih banyak kekurangan. Dengan diselenggarakannya acara ini, maka acara ini diharapkan dapat menjadi satu-satunya wadah bagi mahasiswa Etnomusikologi untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya. Tidak hanya itu, melalui mata kuliah Studi Instrumen Etnis ini mahasiswa Etnomusikologi dapat bertanggung jawab atas karya yang disajikan dengan menggunakan tulisan pertanggung jawaban karya yang ditulis setelah pementasan pengkaryaan selesai.

Acara ini seharusnya sudah dapat dinaikkan levelnya, bukan hanya dinikmati oleh orang-orang terdekat dari penyaji atau pun pemain yang tampil. Pergeralaran ini nantinya dapat dinikmati oleh pengunjung atau wisatawan yang datang ke Yogyakarta, mengingat Yogyakarta adalah salah satu tempat tujuan wisata favorit di ndonesia & dunia. Pengetahuan akan lokalitas, modernisasi, dan edukasi sangat menonjol dari acara ini. Elemen lokal digabung dengan modern menjadi sebuah cita rasa nada yang baru dan terdengar menarik di telinga, hingga akhirnya menjadi wahana edukasi bagi masyarakat luas.