BeritaPengabdian Masyarakat

Garapan “Kemepyar” Etno ISI Jogja dalam Parade Gamelan Kembang Setaman Surabaya 2022

Oleh: Ribeth Nurvijayanto

Bunyi gamelan Banyuwangi terdengar rampak dan dinamis di arena UPT Taman Budaya Jawa Timur (TBJ) seolah-olah menyambut kedatangan kami rombongan Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta. Kami sempat tertegun sejenak, ternyata gamelan Banyuwangi yang kami dengar dari kejauhan dimainkan oleh anak-anak dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP)di Jawa Timur. Mereka adalah salah satu peserta dari Parade Gamelan Kembang Setaman Surabaya tahun 2022. Dilansir dari Jatimpos.co Acara ini diinisiasi oleh UPT Taman Budaya Jawa Timur (TBJ) dan merupakan kali kedua  diselenggarakan, pertama pada tahun 2012 silam papar Kepala UPT TBJ Samad Widodo, SS, MM. Istilah ini diartikan sebagai ruang bagi seniman dalam rangka memperesentasikan kreativitas dalam proses mewujudkan karya, dengan pendekatan khasanah lokalitas karawitan meliputi kreativitas, inovasi, multi disiplin, lintas gaya/garap dan sebagainya,” lanjutnya. Peserta yang tampil terdiri dari kalangan pelajar, mahasiswa, hingga seniman-seniman dari berbagai penjuru Jawa Timur dan beberapa wilayah lainnya, salah satunya kontingen dari Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta. Parade Gamelan Kembang Setaman tahun 2022 berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 28-29 Oktober 2022 bertempat di Pendapa TBJ dan Gedung Cak Durasim.

Kontingen Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta berangkat ke Surabaya dengan personil 25 orang yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan dibantu oleh tenaga kependidikan. Kontingen ini dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Dr. I Nyoman Cau Arsana, S.Sn., M.Hum. dan di bawah arahan Drs. Joko Tri Laksnono, M.A., M.M., selaku Sekretaris Jurusan dan koordinator kegiatan. Jurusan Etnomusikologi membawakan satu repertoar komposisi gamelan berjudul “Kemepyar” yang digarap oleh Warsana, M.Sn. “Kemepyar” dalam bahasa Jawa menurut komposer dapat diartikan sebagai suatu dampak yang dialami manusia berhubungan dengan psikologi, tatkala panca indera menerima efek kejut dari luar dirinya. Kepala terasa ringan, tiba-tiba mata menjadi terang, keringat bercucuran, seperti efek kalau kita  makan soto panas pedas, kurang lebih seperti itum tutur Warsana, M.Sn. Efek “Kemepyar” itulah yang kemudian dijadikan sebagai landasan berfikir menciptakan komposisi gamelan dengan judul “Kemepyar”. Instrumen yang digunakan Satu perangkat gamelan laras pelog, sexophone, terbang, biola, sapek, dan cuk-cak. Garapan komposisi didominasi permainan melodi singkup, pola interlocking, tempo cepat, yang membawa suasa penuh dengan gairah semangat. ‘Kemepyar” dipentaskan pada tanggal 29 Oktober 2022 di Gedung Cak Durasim sekaligus menjadi repertoar penutup pada gelaran Parade Gamelan Kembang Setaman Tahun 2022.

Selesai pementasan, dilanjutkan dengan diskusi ringan yang diselenggarakan di Pendapa TBJ. Narasumber diskusi tersebut Drs. Joko Tri Laksono, M.A., M.M. dan Warsana, M.Sn. Tema yang diangkat seputar fenomena perkembangan dan eksistensi Gamelan di kota Surabaya yang lekat dengan modernisasi dan urbanisasi. Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta berkomitmen untuk terus merajut relasi dengan berbagai stakeholder baik dari instansi pemerintah maupun swasta dalam penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya dengan UPT Taman Budaya Jawa Timur. Program kerjasama relasi ini sudah terbangun sejak lama, dan partisipasi dalam kegiatan kali ini bukan yang pertama kalinya dilakukan. Semoga kedepan jalinan relasi semacam ini akan terus ditingkatkan untuk kemajuan Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta khususnya dan ISI Yogyakarta pada umumnya.