Gelegar Nusantara Ethnic Music dalam Karnaval Menoreh Tourism Festival 2022
Oleh: Ribeth Nurvijayanto
Etnomusikologi. Sabtu pagi, 22 Oktober 2022 sepanjang jalan komplek Kantor Bupati Kulon Progo nampak berbeda dari hari-hari biasanya. Jalanan dipadati oleh masyarakat Wates dan sekitarnya untuk menyaksikan pergelaran karnaval seni budaya bertajuk Menoreh Tourism Fest 2022. Karnaval ini merupakan bagian kegiatan dalam rangka Hari Ulang Tahun Kabupaten Kulon Progo ke-71 tahun 2022. Mengambil start di Taman Budaya Kulon Progo menyusuri jalan menuju Alun-alun Wates dan berakhir di Pasar Wates. Antusias masyarakat terlihat jelas dalam pergelaran karnaval tersebut. Event yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo ini serasa menjadi pelepas dahaga akan pergelaran seni budaya di Wates Kulon Progo setelah vakum akibat pandemic covid 19.
Karnaval seni budaya Menoreh Tourism Fest 2022 menghadirkan 22 kelompok seni budaya yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan beberapa perwakilan dari kabupaten di Indonesia. Korps Drumband Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta, Group Seni Budaya Cendhik’s Art Dance Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Group Seni Budaya Rebana Silat Temanten Pekalongan, Sanggar Tari Darma Giri Budaya Wonogiri, Kelompok Seni Reyog Sardulo Suryo Putro Ponorogo, Sanggar Seni Rawikara Nari Bahuwarna (SSRNB) Gunung Kidul, Sanggar Sekar Penyanding Pangkal Pinang, Soreng Warga Setuju Magelang, Group Nusantara Ethnic Music Bantul, Kelompok Seni Budaya Parahiangan IKPM Jawa Barat, Kelompok Seni Budaya Move Art Dance Kulon Progo, Kelompok Seni Budaya Nareswara Etnik Magetan, Sanggar Puser Langit Cirebon, Group Seni Budaya Asmoro Tunggal Temanggung, Kelompok Seni Budaya Dewan Kesenian Lampung Selatan (DKLS) Lampung Selatan, Sanggar Dhea Gombong Kebumen, Sanggar Sritanjung Banyuwangi, Group Seni Budaya Mudho Utomo Purworejo, Group Seni Budaya Banyumas Cablaka Kenthongan, Sanggar Seni Talatah Subang, Kelompok Seni Budaya Laskar Tjakraningrat Bangkalan Madura.
Jurusan Etnomusikologi ISI Yogyakarta mewakili Kabupaten Bantul menyajikan sebuah kolaborasi perkusi musik etnis nusantara yang digarap oleh Warsana, M.Sn., M.Yoga Supeno, M.Sn, dan Ribeth Nurvijayanto, M.A. Para pemain terdiri dari mahasiswa, dosen alumni Jurusan Etnomusikologi dibantu oleh mahasiswi dari Jurusan Tari ISI Yogyakarta. Para pemain musik diantaranya M. Yoga Supeno, M.Sn, Erlika Firanda, S.Sn., Alfian maulana, Ribeth Nurvijayanto, S.Sn., M.A., Brema cloudio evertama sembiring, M Rizky Setiawan, Join sinaga, Rawang asman, Muhammad Welderahmat, Luis martin stavanus, Gusti Made Ngurah Yogia Dwiyandra, Pande Narawara Wayan, Nona Rozalia, M. Luthfi Fauzi, Frendy Satria Palindo, S.Sn., I Gede Mei Sutrisna Yasa, Ida Bagus Pradnyananta Arimbawa. Para penari antara lain Sholehah Azzahra, Lingga Astrie Puspitasari, Alfirahma Astia Putri, Firda Adelia Pratiwi, Gandhi Lufi Faras Alya Ayu Putri, Desy Permata Sari, Arimbi Paskah Saraswati, dan Putu Ayu Arindyasari.
Instrumen musik yang dibawakan menggunakan terbang, kendang bali, ceng-ceng, ogung, djembe, dan ditambah saxophone sebagai pengantar melodi. Nuansa musikal yang dihadirkan memainkan pola-pola ritmis melayu, batak, baleganjur Bali, bhangra India, dan senggakan koplo. Nuansa musikal yang disajikan memiliki citarasa/estetika tersendiri. Komposisi yang dibawakan mengambil konsep silang budaya musikal yang menyiratkan makna “perbedaan” bukanlah hal yang dipertentangkan tetapi menghadirkan sebuah harmonisasi dalam kehidupan. Nusantara Music Ansamble menjadi wahana kegiatan bagi civitas akademik Jurusan Etnomusikologi Isi Yogyakarta dalam bidang pendidikan dan pengabdian masyarakat. Kedepannya, Nusantara Music Ansamble akan menjadi sebuah UKM dari Jurusan Etnomusikologi yang menawarkan pembelajaran musik-musik etnik bagi seluruh civitas mahasiswa di ISI Yogyakarta.